#Day 3 "A MEMORY" —dalam ingtan—

     Hari ketiga tentang memory. Sebentar aku coba translet terlebih dahulu. Sudah ketemu, intinya adalah sebuah hal yang ada dalam ingatan kita. Coba aku ingat ingat lagi apakah aku masih ingat? Setidaknya ada beberapa hal yang masih diingat dan mungkin akan susah untuk dilupakan. Tentunya ingatan dari masa lalu bukan dari masa depan.

     Mencoba menggali ingatan lama yang akan ku ceritakan, kembali terbesit dan serasa merasakan kembali. Aku akan menceritakan hal saat masih anak-anak. Karena pasti ketika suatu saat aku membaca lagi akan terasa lucu dan "kok bisa gini ya?" Oh iya aku akan bernarasi tentang hal yang baik saja yang kurang baik biar ku simpan dan ku nikmati sendiri. 

     Oke langsung kuceritakan, yang pertama ibu jari atau jempol tangan kananku pernah tertusuk jarum mesin jahit sampai tembus. Sebenarnya sudah lupa rasa sakitnya, tapi kalau dirasakan ya tentunya sakit, coba bayangkan jempol mungil yang imut tertusuk jarum mesin jahit hingga tembus dan pas di tengah tengah kuku kebayang sakitnya. Aku nangis sejadinya orang tuaku panik tidak bisa melepaskan jarum tersebut. Ayahku mencari cara, bila dicabut secara langsung pasti akan sangat sakit akhirnya dengan inisiatif ayahku, dia melumuri jempol ku dengan oli mesin jahit dan tak lama bisa tercabut kembali. Ayahku memang kreatif. Dari kejadian ini yang dapat aku petik adalah tidak ada. Karena itu dulu waktu masih umur 3 tahun, belum terpikirkan untuk mengambil hikmah dari sebuah kejadian, yang hanya bermain dan beli jajan.

     Selanjutnya yaitu saat menginjak TK aku pernah diajak ibuku ke pasar, entah akulupa untuk apa ibuku ke pasar, mungkin saja membeli sayuran. Pasar tradisional tersebut pada saat itu tidak terlalu ramai, banyak becak becak terparkir di depan pasar menunggu para pengunjung pasar memakai jasa mereka untuk mengantar pulang atau sekedar berkeliling-keliling kota, seperti lagu anak anak saja. Pada saat kami berdua akan keluar dari pasar, oh iya di depan pasar itu ada got yang atasnya ada besinya. Namanya juga anak-anak kakinya masih kecil, kalau kakinya besar berarti anak gajah (apasih). Nah saat aku menginjak besi yang di atas got tersebut, tiba-tiba kaki kananku terpelest dan masuk ke dalam got. Jujur malu sih itu. Sontak aku memanggil ibuku yg sudah di depan dan langsung nangis. Orang orang di sekitar itu langsung menoleh dan berusaha menolong. Ini hal kecil dan sudah lama sih tapi masih saja aku ingat.

     Mungkin satu lagi ya hal lucu saat masih anak-anak. Namanya juga kan anak-anak apapun ingin dia coba karena rasa Ingin taunya tinggi. Saat itu aku lupa umur berapa, tapi aku masih ingat. Saat itu setelah hujan turun aku melihat ayahku naik ke atap rumah karena ada beberapa genting yang longsor jadi rumahku bocor. Karena aku ingin ikut ayahku ke atas rumah, alhasil aku naik dengan tangga ke atap rumah, ku merasa bahagia bisa naik ke atap rumah pada saat itu. Lumayan lama aku di atap rumah. Selesai memperbaiki genting ayahku turun terlebih dahulu dan aku tetap di atas. Saat aku hendak turun aku melihat ke bawah dan takut. Kakiku sudah berdiri diatas tangga tapi aku tidak berani turun dan akhirnya aku teriak "bu ra teyeng medun" artinya bu tidak bisa turun. Ibuku marah-marah karena aku tidak bisa turun sementara ayahku membiarkan saja "salah sendiri naik, turunnya ya sendiri dong". Cukup memakan waktu untuk aku berani turun dari atap rumah haha. Tapi hal itu tidak membuatku tidak mau lagi naik ke atap rumah.

    Baik mungkin segitu saja tentang a memory yang dapat aku bagikan dengan kalian. Mungkin kalian bisa ceritakan masa kecil kalian di kolom komentar. Maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan dan maaf juga bila ceritanya menurut kalian tidak lucu karena aku membagikan apa yang aku masih ingat dari masa kecilku. Sebenarnya masih banyak tapi tidak mungkin aku ceritakan di sini. Terima kasih untuk kalian yang sudah sudi membaca postingan ini. Bagi kalian yang belum membaca tulisanku dihari sebelumnya bisa cek saja dipostingan kemarin ya. Sekian dan terima kasih.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tiga Mantra Kehidupan.

SUSUNAN PENGURUS ROMANSAKA 2014/2015

Senandika 26