Kurang ajar, Rindu!!! -sebuah utasan-

Ya, namanya juga hidup. Kita tidak tau apa yang akan terjadi besok, bahkan tidak hanya besok, 5 menit setelah ini kita juga tidak tau apa yang akan terjadi. Kita hanya bisa berencana, selebihnya Yang di Atas yang mengatur. Terkadang hal yang kita pikir itu sudah jelas, malah saat terjadi itu berubah tidak jelas. Kita berpikir ini yang akan terjadi, tapi malah hal lain yang terjadi. Waktu sangat rahasia bukan. Mengira-ira saja yang kita bisa.

Saat ini kita bisa menikmati keadaan. Menikmati semua cerita yang terjadi, tak peduli dengan siapa dan dimana. Bahkan terkadang lupa kalau kita sedang dalam sebuah paragraf yang Maha Kuasa. Momen yang baik merupakan momen yang bisa membuat kita teringat-ingat sampai entah kapan. Momen juga yang membuat kita paham akan sesuatu yang kita butuhkan ataupun tidak kita butuhkan. Mungkin kita pernah terjebak dalam momen yang mengikat tapi tak memberikan kenyamanan. Mungkin juga kita berada dalam momen yang luang tapi kita mendapat momen yang dapat dikenang. Tapi juga ada momen yang mengikat namun tetap memberikan cerita menarik yang dapat diulang.

Sebuah momen mungkin tidak selamanya dapat kita nikmati, namun akan ada momen dimana kita tersenyum mengingat momen yang sudah dilewati. Dengan kata lain setiap momen akan ada waktu untuk berpisah. Entah itu momen yang sudah lama dilakukan atau momen yang dilakukan dengan sangat singkat. Bersama selamanya adalah fana yang abadi adalah berpisah.

Apa hasil dari perpisahan kalau bukan kenangan? Banyak rencana yang diucapkan setelah berpisah, tapi tidak sedikit juga yang tidak terlaksana. Dalam kenangan selalu ada saja yang diingat, ada yang jelas ada juga yang tidak. Bahkan terkadang kita harus ekstra dalam mengingat, karena serpihan cerita yang kecil. Rindu memang kurang ajar, terkadang dia datang tanpa kejelasan. Tidak jelas apa yang dirindukan bahkan tidak jelas siapa yang dirindukan. Tak jarang, rindu juga datang tanpa kenal waktu. Sedang nikmat berbaring menatap langit-langit kamar saat malam hari, tiba-tiba terlintas kerinduan akan sesuatu hal.

Bahkan rindu terkadang sangat kurang ajar. Sering terjadi, kita merindukan sesuatu tapi malu untuk mengatakannya. Sampai saat ini, di antara kita masih bingung atas rasa malu saat mengatakannya. Bahkan saking kurang ajarnya kerinduan, sering terjadi ketika kita merindukan seseorang tapi orang yang dirindukan tidak berbalik rindu. Alhasil rindu tersebut bertepuk sebelah tangan. Sangat kurang ajar bukan?

Sekurang ajarnya rindu terkadang membuat senang seseorang. Karena bisa mengingat hal-hal yang menyenangkan pada momen yang lalu-lalu. Dan intinya sebaik-baiknya rindu ialah rindu yang terbalas~


Tanda rindu
Perindu.
-01-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tiga Mantra Kehidupan.

SUSUNAN PENGURUS ROMANSAKA 2014/2015

Senandika 26